Breaking News
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Mataram. Kamis, (4/2/21) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan Webinar dengan judul “Penguatan Budaya Literasi melalui Inovasi Layanan Perpustakaan Berbasis Digital untuk Mewujudkan SDM Unggul”. Webinar ini diikuti para kepala dinas perpustakaan baik perpustakaan di dinas perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota, fungsional dan penggiat perpustakaan serta terbuka untuk umum. Dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov.NTB, H. Amir, S.Pd., MM., dan beberapa pejabat fungsional pustakawan. Webinar ini bersifat terbuka untuk umum dan setiap peserta yang mengikuti mendapat e-sertifikat.
Keynote Speaker adalah Kapusnas RI, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM., dengan dua Narasumber: (1) Ketua STIK, Irjen. Pol. Drs. Yazid Fanani, M.Si., dan (2) Guru Besar STIK/Komisioner Ombudsman, Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., Ph.D., dan Moderator Dr. Vita Mayastinasari, S.E., M.Si. (Dosen STIK).
Dalam sambutannya, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM., menyatakan bahwa perpustakaan yang terorganisir dengan baik dan sistematis akan memudahkan penggunanya dalam proses belajar mengajar. Karena fasilitas dan sarana prasarana pendidikan yang baik dan memadai merupakan salah satu kunci dalam kemajuan bidang pendidikan. Ini sesuai dengan peran perpustakaan sebagai pusat informasi, pusat inovasi, dan sumber belajar.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Irjen. Pol. Yazid Fanani menyatakan sebagai pusat informasi, perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan melalui koleksi buku baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai pusat inovasi, perpustakaan berkembang menjadi persemaian bagi bertumbuhnya gagasan dan ide kreatif untuk menciptakan karya yang bermanfaat bagi orang. Pada akhirnya, karya tersebut akan dibaca dan digunakan oleh orang lain.
"Sebagai sumber belajar merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar mengajar bagi siswa dan para pendidik," jelasnya saat menjadi narasumber dalam webinar “Penguatan Budaya Literasi melalui Inovasi Layanan Perpustakaan Berbasis Digital untuk Mewujudkan SDM Unggul” yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Pada kesempatan tersebut, STIK juga meluncurkan perpustakaan digital e-library STIK.
Karenanya, menurut Yazid, pengembangan perpustakaan digital menjadi penting dan harus dilakukan. Perpustakaan digital yang selaras dengan perkembangan teknologi informasi akan memberi manfaat besar dibandingkan dengan perpustakaan konvensional. Menurutnya, ada empat kelebihan perpustakaan digital yakni hemat ruangan, bisa diakses ganda atau multiple, koleksinya bisa berbentuk multimedia, dan tidak dibatasi ruang dan waktu (selama terhubung dengan jaringan internet). Perpustakaan digital milik STIK ini tersedia tidak hanya untuk civitas academica STIK, tapi juga masyarakat umum.
"Harapan saya dengan adanya kemudahan-kemudahan ini, pemberdayaan perpustakaan digital di STIK ini akan semakin membawa nilai-nilai positif utamanya telah meningkatkan minat baca, dalam memudahkan memperoleh referensi pengetahuan, dan akhirnya akan membawa masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang semakin semakin semakin berwawasan untuk mewujudkan sumber daya manusia Polri yang semakin maju menuju Indonesia unggul," ujarnya.
Sementara itu, Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala menjelaskan perpustakaan digital sangat bermanfaat untuk meningkatkan mutu akademik dan mutu administrasi akademik. Secara akademik, mahasiswa atau peneliti bisa menyitir bahan pustaka dari perpustakaan lain dan bisa mencari tahu topik penelitian yang paling mutakhir. “Meningkatkan mutu pengajaran di mana semua pengajar bisa mengakses kepustakaan mutakhir dan PTIK tidak hanya menjadi lembaga pencetak sarjana S1, S2, dan S3 bagi Polri, tapi juga bisa menjadi think tank bagi pembuatan kebijakan stratejik, bukan hanya bagi pimpinan Polri tapi juga pimpinan negara,” urai Guru Besar STIK tersebut.
Secara mutu administrasi akademik, perpustakaan digital akan memudahkan dalam mendeteksi plagiarisme, mudah dalam mendata kinerja peneliti, dan mudah mendata kinerja melalui aktivitas yang terekam dalam publikasi menyangkut lembaga atau individual. “Dan dengan adanya digitalisasi, STIK-PTIK berpeluang menambah jumlah program studi, Jadi ketika ingin menambah program studi, back office-nya juga lebih bagus dong. Dalam hal ini, digitalisasi perpustakaan adalah jalan keluar,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpusnas Deni Kurniadi menyatakan pihaknya terus mendukung penguatan perpustakaan yang berbasis digital. Melalui program unggulan Perpusnas, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, perpustakaan provinsi, kabupaten/kota, dan desa di Indonesia menerima bantuan pendampingan dan pelatihan sehingga masyarakat bisa mendapatkan peningkatan ekonomi. Di sini, perpustakaan menjadi ruang berbagi pengalaman untuk mencari informasi, berbagi pengalaman, belajar sesuai dengan kebutuhan, dan berlatih keterampilan. Dukungan diberikan melalui bantuan sarana prasarana. Semoga.ph.8221
Copyright © Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Developed by: Tim Web 2020 |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 11 |Hits: 544 / 1775043
18 Komentar
23 Februari 2021 - 20:39:42 WIB
I conceive you have remarked some very interesting points, appreciate it for the post.
23 Februari 2021 - 22:12:34 WIB
I like what you guys are up too. Such intelligent work and reporting!
Carry on the superb works guys I have incorporated you guys to my blogroll.
I think it'll improve the value of my website :).
26 Februari 2021 - 14:03:38 WIB
You are my inhalation, I have few blogs and very sporadically
run out from post :).
27 Februari 2021 - 21:16:49 WIB
Way cool! Some extremely valid points! I appreciate you writing this post plus the rest
of the site is extremely good.
01 Maret 2021 - 14:15:05 WIB
I don't normally comment but I gotta say regards for the post on this amazing one :D.
Form Komentar Berita