Nampak dari kiri ke kanan, Dr. Ir. Manggaukang, MM., (kadis DPKP NTB), Agus Joko, SE., (Pustakawan Ahli Muda Perpusnas), M. Ikhwan, S.Sos., MM., (Ketua PD IPI NTB), Drs. Raden Sudarwo, M.Pd., (Kepala UPBJJ-UT Mataram) dan HM.Nor, S.Sos., (Pustakawan Ahli Muda DPKP NTB0 yang bertindak sebagai moderator dalam acara seminar Perpustakaan dan Minat Baca bagi Perpustakaan dan Pengelola Perpustakaan se-NTB tahun 2019

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat,

Mataram. Jumat, (15/11) bertempat di Gedung Graha Bhakti Praja kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat telah berlangsung Seminar Perpustakaan dan Minat baca bagi Perpustakaan dan Pengelola Perpustakaan se-NTB tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Perpusnas bekerjasama dengan Pengurus Daerah  Ikatan Pustakawan Indonesia Nusa Tenggara Barat.

Bertindak sebagai moderator HM. Nor, S.Sos., pustakawan ahli dari DPKP NTB. Pembicara pertama, M.Ikhwan dari PD.IPI NTB dengan materi berjudul “Peran pustakawan dalam peningkatan minat baca”. Inti dari materi yangdisampaikannya adalah : “bahwa perpustakaan akan dapat berdayaguna bila mempunyai pengelola dalam arti mempunyai pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan.”  Pustakawan yang dimaksud disini, harus memenuhi kualifikasi sesuai standar nasional perpustakaan. Jika suatu perpustakaan tidak mempunyai tenaga pengelola (pustakawan) sudah dipastikan perpustakaan itu tidak akan berfungsi maksimal. Karena letak berhasilnya program dan kegiatan perpustakaan, dalam menggerakkan minat dan budaya baca masyarakat tergantung kepada tenaga pengelola ini.

Sebelum pembicara kedua tampil, Kepala UPPBJJ-UT Mataram, Drs. Raden Sudarwo, M.Pd., diberikan kesempatan untuk mengenalkan Universitas Terbuka kepada peserta seminar yang hadir. Bahwa sekarang di UPBJJ-UT Mataram sudah membuka jurusan baru yakni Ilmu Perpustakaan yang bernanung dibawah FHISIP (Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Pembicara ketiga oleh Kepala Dinas  Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. Manggaukang, MM. dengan materi “kebijakan Minat Baca di NTB”. Beliau mengatakan, “Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menggali ilmu pengetahuan, untuk meningkatkan wawsan pengetahuan dan keterampilan. Dengan membaca, setiap anggota masyarakat akan memiliki kesempatan mengembangkan pengetahuan, keterampilannya. Sekaligus akan terjadi perubahan pola fikir, pola tindak dan prilakunya. Membaca yang dimaksud disini tentu bukan saja dalam arti membaca huruf per huruf, tetapi mampu memahami makna dari suatu yang dibaca, sehingga mampu mempraktekkan dari apa yang dibacanya.”

Terakhir, Agus Joko, SE., Pustakawan Ahli Muda Perpusnas dengan materi “Perpustakaan, Gemar Membaca dan Literasi bagi Masyarakat”. Dalam UU No.43/2007 tentang perpustakaan dalam pasal 1 disebutkan : perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.

Untuk periode kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin (2019-2024) bahwa Perpustakaan termasuk salah satu dari 9 (Sembilan) Kegiatan Prioritas Nasional dengan jumlah anggaran 338.005.400.000. Prioritas Nasional 1: “Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar; diturunkan menjadi Program Prioritas 3: Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas; diturunkan lagi menjadi Kegiatan Prioritas 3: Penguatan Literasi Untuk Kesejahteraan, kemudian diturunkan lagi menjadi  Proyek Prioritas Nasional 1: Literasi Informasi Terapan dan Inklusif, turun lagi menjadi Proyek Prioritas Nasional 2:  Pendampingan Masyarakt untuk Literasi Informasi, dan terakhir menjadi Proyek Prioritas Nasional 3: Pemerataan Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Semoga. ph.201119