Breaking News
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Oleh : MUHNAN. S.Pd.
Buku yang membahas tentang pengertian, manfaat dan contoh abstrak memang banyak diterbitkan. Biasanya ada dalam uraian buku yang bersifat panduan. Salah satu contoh misalnya buku yang diterbitkan Andi Publisher dengan judul Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis Dan Disertasi yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng.
Namun, selain dari jenis model buku seperti itu, kita juga bisa mencari definisi, manfaat dan contoh abstrak lewat buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah, tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi yang diterbitkan oleh masing-masing perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Semua buku panduan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi itu selain diterbitkan dalam bentuk cetak juga diterbitkan dalam fomat pdf sehingga setiap mahasiswa yang ingin membacanya hanya tinggal mengunduhnya melalui link download yang telah disediakan.
Pengertian Abstrak. “Abstrak merupakan uraian / ikhtisar singkat namun lengkap dari karya tulis ilmiah yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masing tidak lebih dari 300 kata dan dilengkapi dengan 3 kata kunci utama. Abstrak juga biasanya tidak lebih dari tiga paragrap.”
Lalu apa bedanya dengan intisari? Perbedaanya hanya terletak pada bahasa yang digunakan. Intisari biasanya menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun abstrak juga ada yang menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, saya jarang melihatnya kecuali pada abstrak yang di tulis pada jurnal. Untuk abstrak yang ada pada skripsi, tesis dan disertasi, biasanya saya selalu menemukannya dalam bahasa Inggris.
Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan:
1. Struktur Paragraf.
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang pembimbing Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis huruf dan ukuran tertentu.
2. Jumlah kata.
Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun, pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis, ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan pembimbing (supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam penulisannya. Seorang supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata sebagai acuan utama penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi (content) paragraf.
3. Isi paragraf.
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian empiris dari sebuah abstrak. Pertama, indentifikasi fokus penelitian dijelaskan secara singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas desain penelitian yang dilakukan dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas persoalan yang diangkat di dalam penelitiannya. Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya kepada pembaca. Keempat, perlunya bagian kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam sebuah abstrak yang tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian akhir dari paragraf.
Dalam penulisan sebuah abstrak tentu gaya setiap orang berbeda-beda antara penulis yang satu dengan penulis yang lain, namun secara umum abstrak, menurut sifatnya, terbagi atas abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary).
Abstrak Deskriptif
Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.
Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)
Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.
Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)
Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.
Panjang Abstrak
Tidak terdapat patokan yang absolut mengenai besar kecilnya ringkasan maupun ikhitisar namun bagi penulis pemula dapat mempergunakan patokan seperti misalnya apabila jumlah halaman tulisan adalah 250 halaman, maka proporsi untuk ringkasan atau ihtisar dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus di bawah ini :
Jumlah halaman X baris setiap halaman X kata dalam dalam satu baris.
250 X 25 X 9 ) = 56.250 kata
maka jumlah halaman ringkasan atau ikhtisar yang dibutuhkan adalah :
56.250 : (25X9) = 250 kata = ± 1,1 halaman berukuran kuarto dalam 1 spasi atau ±2,5 halaman dalam 2 spasi pada kertas berukuran kuarto
Patokan untuk menentukan jumlah baris dalam satu halaman maupun jumlah kata dalam satu baris seperti digunakan pada contoh di atas adalah berasal dari standar masyarakat ilmiah bahwa huruf yang dipakai untuk karya ilmiah adalah berukuran PICA pada mesin ketik atau sama dengan jenis huruf Times New Roman 12 pada program pengolah kata MS Word dan sejenisnya. Rumus untuk menentukan ukuran ringkasan atau ikhtisar seperti di atas hanyalah gambaran umum yang tidak perlu ditetapkan secara ketat karena yang penting adalah ukuran dan keseimbangan proporsional dengan besar tebal tipisnya sebuah tulisan.
Tulisan ini dihajatkan untuk dapat dipedomani oleh para calon penulis dan para Fungsional Pustakawan tingkat Trampil maupun tingkat Ahli. Karena masih ada para Fungsional Pustakawan yang masih bingung belum mengetahui, dikarenakan belum menggali dan mencoba untuk menulis sebuah abstrak.
Referensi
http://dosen.ung.ac.id/ivanrismipolontalo/home/2013/1/24/penulisan_abstrak_dalam_sebuah_karya_tulis_ilmiah.html
http://himawanmusicnology.blogspot.com/2013/02/pengertian-abstrak-dalam-karya-ilmiah.html
http://www.muradmaulana.com/2014/11/pengertian-manfaat-dan-contoh-abstrak.html
Contoh-contoh abstrak diambil dari Skripsi milik Daddy Setyawan UGM, Tesis milik Widi Laksmono ITB, Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir Tri Dasa Mega dan Jurnal Legislasi
Copyright © Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Developed by: Tim Web 2020 |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 6 |Hits: 671 / 1775170
0 Komentar
Form Komentar Berita