Breaking News
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Oleh : Ida Ayu Putu Bintang, S. Adm.
(Pustakawan Madya Pada BPAP NTB)
PENDAHULUAN
Membaca merupakan gerbang ilmu dan kunci sukses dalam dunia akademis anak. Oleh karena itu kebiasaan membaca harus diajarkan sejak anak usia dini. Tapi untuk mendidik anak agar rajin membaca bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan rangsangan yang tepat agar anak mau terbiasa membaca sejak kecil. Para orang tua harus kreatif dan cerdas dalam mengajarkan kebiasaan membaca untuk anak. Karena dalam mendidik anak agar gemar membaca diperlukan cara dan tips yang tepat sehingga anak mau sedikit-sedikit menyukai kebiasaan membaca. Menurut seorang pakar pendidikan yaitu Sharon Darling menyatakan bahwa kebiasaan membaca merupakan kunci keberhasilan dunia akademis anak. Sharon Darling merupakan pendiri dari National Centre for Family Literacy. (http://www.al-maghribicendekia.com/2013/04/mendidik-anak-agar-gemar-membaca.html)
Buku adalah jendela dunia, demikian pepatah ini begitu mendunia. sebuah rangkaian kata yang sering lewat dalam telinga masyarakat dunia. Sebuah kalimat yang apabila di kaji lebih dalam akan menemukan makna yang tepat terkait dengan pentingnya aktifitas ini bagi kemajuan sebuah peradaban. sebuah realita bahwa tradisi membaca dikalangan masyarakat Indonesia sampai saat ini masih sangat rendah, terutama untuk masyarakat Indonesia yang notabene berpendidikan rendah. (https://ahsinmuslim.wordpress.com/2008/05/29/kiat-kiat-jitu-menumbuhkan-sikap-gemar-membaca )
Sukses tidaknya suatu rumah tangga sangat tergantung dari aktivitas orang tua dalam rumah tangga dalam hal ini seorang bapak dan ibu. Untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan oleh bapak dan ibu rumah tangga ialah membangkitkan gairah belajar melalui memotivasi anak senang membaca dan cinta kepada buku. (Ishak Arep 2003 : Manajemen Motivasi )
Memotivasi adalah memberikan motivasi, menciptakan suasana yang subur untuk lahirnya motif, sedangkan motif mengandung arti pola, corak. Anak adalah manusia yang masih kecil, belum dewasa. Senang adalah suka, gembira. Membaca adalah melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan melisankan atau hanya di hati ). Cinta adalah suka sekali, sayang benar. Sedangkan buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995 : Jakarta Balai Pustaka)
PERMASALAH
Finansial, dalam beberapa keluarga kebiasaan membaca mungkin akan sedikit memiliki kendala terutama masalah keuangan. Keuangan secara tidak langsung akan sangat mempengaruhi dalam mendidik anak agar anak mau rajin membaca. Oleh karena itu patut bersyukur bagi anda yang hidup dalam berkecukupan sehingga fasilitas untuk melatih anak agar gemar membaca bisa tercukupi. Terutama buku-buku yang nantinya akan dibutuhkan agar anak terangsang untuk membaca. Tapi selama ada keinginan kuat untuk melatih anak agar suka membaca permasalahan mengenai finansial bisa diabaikan dan tentunya masih banyak lagi cara kreatif agar anak mau membaca dengan biaya yang relatif murah.
PEMBAHASAN
Anak adalah mahluk tuhan yang sedang berkembang jasmani dan rohaninya, dimana perkembangan keduanya membutuhan bantuan orang tua dan dipengaruhi pula oleh lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan pergaulan. Dari segi pertumbuhan fisik anak membutuhkan perawatan kesehatan, makanan bergizi, olahraga serta lingkungan yang sehat. Begitu pula perkembangan rohaninya membutuhkan pendidikan dan bimbingan orang dewasa terutama orang tuanya, sehingga ia dapat berkembang dengan baik mencapai kedewasaan fisik dan moral.
Salah satu faktor yang membantu perkembangan rohaniah anak adalah aktivitasnya dalam membaca, karena aktivitas ini baginya memiliki fungsi sebagai pengenalan terhadap hal yang baru, memperkaya bahasa, menambah pengetahuan, mengembangkan potensi, baik potensi intelek, estetika, bakat, moralnya dan membina watak. Dan aktivitas membaca bagi anak merupakan penghantar bagi kedewasaannya dalam berbagai aspek kedewasaan.
Begitu besar dan luas esensi membaca bagi anak, yang harus disadari oleh orang dewasa / orang tua atau kaum pendidik serta orang yang memiliki kepentingan dan kaitan dengan anak, baik langsung maupun tidak langsung dalam bimbingan pembinaan atau pendidikan anak. Karena dengan kesadaran tersebut, tentunya akan mendorong perhatian dan upaya yang sungguh dalam rangka menciptakan anak-anak senang membaca, melahirkan anak-anak yang mencintai buku. Tanpa upaya memberikan contoh tauladan oleh para orang tua dan pendidikan anak untuk mencintai membaca maka esensi itu tidaklah akan dimiliki oleh anak-anak. Bahkan hal sebaliknya kemungkinan besar terjadi seperti lambannya perkembangan rohaninya, pengenalan hal yang baru dan bahasa tidak pesat begitu perkembangan potensi rohani tersendat-sendat. Tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada anak-anak kita, di sini mengundang tanggungjawab kita bersama. Dalam masalah ini kami mengajukan pertanyaan. Siapakah yang bertanggungjawab akan pendidikan anak terutama dalam pendidikan dan kebiasaan membaca.
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Atau dapat diartikan sebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemustaka sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Oleh karena dapat dimengerti bahwa kehadiran perpustakaan belum terlihat dan wajar apabila apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih berada di papan bawah. Untuk itu perlu upaya mempromosikan dan menanamkan citra positif ke berbagai pihak.
Perpustakaan memiliki gedung, ruangan yang digunakan untuk menyimpan dan meminjam buku (sirkulasi), mengakses informasi dalam berbagai format di dalam atau luar perpustakaan. Perpustakaan memiliki bahan informasi yang dikelola secara sistematis, sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat memiliki fungsi pertama, Edukatif yaitu belajar mandiri sepanjang hayat. Kedua, Informatif yaitu menyediakan informasi yang diperlukan pemustaka. Ketiga, Penelitian yaitu sebagai penyedia data dan referensi penelitian. Keempat, Rekreasi yaitu memiliki koleksi populer dan menghibur serta tempat yang nyaman untuk dikunjungi. kelima, Budaya yaitu memelihara warisan budaya. Sehingga Perpustakaan Bukan sekedar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, namun Ia adalah lembaga dan sekaligus gelanggang budaya yang dinamis (dalam satu buku ada sejuta dinamika), sarana pengembangan intelektualitas dan memelihara sikap kritis masyarakat, dan sebagai agen perubahan (agent of change). Fungsi perpustakaan diarahkan untuk membangun masyarakat membaca, masyarakat pembelajar sebagai garis pengembangan budaya keilmuan, berbudaya ilmiah dan kritis menuju masyarakat yang terinformasi (well-informed), kritis, inovatif, produktif melalui pengembangan budaya baca, pelestarian hasil budaya intelektual, pengembangan dan pembinaan perpustakaan sebagai infrastruktur dan aksesibilitas layanan informasi ilmu pengetahuan.
Mengingat perpustakaan bertugas langsung melayani masyarakat, maka setiap anggota masyarakat dengan berbagai latar belakangnya berhak menggunakan jasa layanan informasi. Untuk ini harus ada upaya untuk meningkatkan layanan informasi di perpustakaan, antara lain pertama, memperkuat posisi organisasi, pengelolaan dan pelayanan sebagai sumber bagi terciptanya layanan informasi yang memadai. Kedua, membentuk sistem jaringan layanan perpustakaan, sehingga mampu menghimpun kekuatan. Untuk merealisasikan konsep ini perlu pengambil inisiatif sekaligus koordinator. Ketiga, penanaman dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap jasa layanan. Dengan tumbuhnya apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan, kehadiran ini akan diperhatikan, diperhitungkan, dibutuhkan dan dirasakan pentingnya oleh semua lapisan masyarakat. (http://bpad.bantenprov.go.id/read/informasi-perpustakaan/96/PROMOSI-PERPUSTAKAAN-Esensi-Pengembangan-Perpustakaan. html#. VnsyWraLRdg )
TIPS AGAR ANAK SENANG MEMBACA
Seperti yang dikutip dari femalefirst, Peter Corey juga memberikan tips lainnya untuk Anda meningkatkan minat baca untuk anak, yaitu:
Demikian artikel diperesembahkan untuk dapak memperkaya dan sebagi pijakan bagi orang tua maupun calon orang tua, semoga bermanfaat https://id-id.facebook.com/notes/inspirasi-mendidik-anak/10-tips-agar-anak-senang-membaca/376309462387271/
KESIMPULAN
Banyak upaya yang bisa dilakukan, diantaranya; memotivasi setiap anggota keluarga untuk gemar membaca, mendorong para guru di sekolah untuk menekankan pentingnya membaca buku setiap bulan, minimal satu buku per bulan. Selanjutnya, meningkatkan ketersediaan buku di perpustakaan dan memperbanyak taman bacaan masyarakat, meningkatkan promosi dan sosialiasi gerakan gemar membaca, memberikan apresiasi pada kelompok atau personal yang gemar membaca, dan menyediakan buku-buku bacaan yang murah dan berkualitas melalui pameran buku. Dengan upaya ini semua, diharapkan budaya masyarakat untuk membaca semakin tinggi, sehingga harapan pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa bisa terwujud.
Daftar Pustaka :
Copyright © Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Developed by: Tim Web 2020 |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 8 |Hits: 623 / 1775122
0 Komentar
Form Komentar Berita