Breaking News
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
PENDAHULUAN
Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat 20.153, 20 km2 terdiri atas 2 (dua) pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa serta ratusan pulau-pulau kecil. Jumlah penduduk yang mendiami provinsi ini sebanyak 4.587.562 orang, sebagian besar penduduknya bertempat tinggal di daerah pedesaan/pesisir bahkan ada sebagian wilayah dapat dikatagorikan daerah terpencil.
Sudah menjadi rahasia umum daerah perkotaan identik dengan serba cukup dan mudah untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan guna memenuhi kesejahteraan hidupnya seperti fasilitas transportasi, hiburan, kesehatan /rumah sakit, komunikasi, olahraga, pendidikan termasuk fasilitas perpustakaan sebagai wadah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Situasi ini berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat jika dibandingkan dengan situasi daerah pedesaan / pesisir yang terkesan terisolir, miskin, kumuh, petani, kekurangan dan keterbelakangan yang pada prinsipnya jauh dari cukup dan gampang guna mendapatkan yang diinginkan untuk peningkatan taraf hidup masyarakatnya.
Berbagai illustrasi permasalahan daerah pedesaan /pesisir diatas cenderung negatif jika dipandang dari segi sosiologi kemasyarakatan. Hal tersebut tentu harus menjadi salah satu kajian kita bersama untuk mencari solusi yang efektif, melalui media tepat dan akurat guna terjembataninya, termasuk dalam meminimalkan kesenjangan minat baca. Permasalahan kesenjangan minat baca juga bukan hanya dirasakan masyarakat pedesaan /pesisir, akan tetapi juga dialami oleh individu yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mempunyai kesempatan untuk meningkatkan minat bacanya dikarenakan sakit ( rawat inap ), penghuni lembaga pemasyarakatan, berada di Panti Asuhan atau Rumah Jompo dan lain-lain. Untuk mengatasi kesenjangan minat baca dengan mengacu pada statemen ahli di bidang perpustakaan adalah dengan memaksimalkan fungsi perpustakaan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya termasuk pelayanan ekstensi. Kenapa perpustakaan, karena perpustakaan mempunyai peran sangat strategis dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Manfaat Minat Baca Bagi Masyarakat
Minat baca merupakan aktivitas/keinginan yang dilakukan individu atau kelompok masyarakat dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar membaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektual dan pembelajaran sepanjang hayat.
Kondisi minat baca masyarakat daerah terpencil/pedesaan dewasa ini di Nusa Tenggara Barat masih memprihatinkan seperti daerah – daerah lain di Indonesia, untuk itu perlu ditingkatkan dan menjadi tantangan tersendiri. Agar dalam meningkatkan minat baca berjalan efektif, dibutuhkan inovasi dan strategi pengenalan dan pencanangan minat baca masyarakat secara berkesinambungan. Karena minat baca bukanlah merupakan bakat dan bawaan sejak lahir, tetapi merupakan hasil binaan yang dikembangkan. Berkaitan dengan hal tersebut Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat telah banyak berupaya mendorong meningkatnya minat baca masyarakat, antara lain dengan mengembangkan berbagai jenis perpustakaan, penambahan bahan bacaan baik tercetak maupun elektronik, berbagai lomba minat baca dan lain-lain.
Kenapa masyarakat harus membaca, karena dengan membaca potensi masyarakat menjadi manusia yang beriman, berpengatahuan, bertaqwa, berakhlak mulia, kreatif, terampil, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional, pelestarian kekayaan budaya bangsa. Oleh karena itu eksistensi perpustakaan harus lebih diberdayakan dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mempercepat pembangunan.
Potensi Minat Baca Masyarakat untuk mendapat perhatian
Berdasarkan identifikasi potensi wilayah dan keberadaan masyara-katnya, ada beberapa potensi wilayah dan keberadaan masyarakat yang dapat meninimalkan kesenjangan minat baca dan perlu mendapat perhatian serius untuk dapat ditingkatkan minat bacanya :
Tujuan meminimalkan kesenjangan minat baca, sbb :
Upaya meminimalkan kesenjangan minat baca
Beberapa strategi penyediaan sarana perpustakaan yang dapat digunakan sebagai sarana dalam rangka menimalknan kesenjangan minat baca yang perlu dikembangkan di Nusa Tenggara Barat, yaitu melalui:
Mobil Perpustakaan Keliling Multi Media
Perpustakaan keliling ( mobile library) sebagai perluasan layanan perpustakaan. Penyelenggaraan pelayanan perpustakaan keliling bergerak ke lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum/menetap dan melayani masyarakat yang karena keadaan tertentu tidak dapat datang ke perpustakaan umum/menetap. Penyelenggaraan operasional Mobil Perpustakaan Keliling diharapkan dapat memberikan pelayanan pada masyarakat seluruh Kabupaten/Kota seNusa Tenggara Barat, sesuai tuntutan perubahan kemajuan zaman, perpustakaan keliling multi media. Perpustakaan keliling multi media adalah perpustakaan keliling yang koleksi bukan saja buku, akan tetapi sesuai tututan kebutuhan masyarakat pengguna koleksi yang disediakan juga berwujud Kaset, CD, VCD, Film, Mikro Film dll.
Perpustakaan Desa
Perpustakaan sebagai pusat pendidikan, penelitian, rekreasi dan informasi bagi seluruh masyarakat yang ada termasuk di daerah pedesaan atau yang dikatagorikan pinggiran. Jadi perpustakaan bukan hanya milik masyarakat perkotaan yang seharusnya berdiri pada setiap desa. Perpustakaan Desa semestinya menjadi garda terdepan dalam meningkatan minat baca masyarakatnya. Berdasarkan ilustrasi tersebut perlunya mendirikan Gedung Perpustakaan Desa model yang representatifdisertai kelengkapan bahan bacaannya serta sarana pendukung lainnya. Dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan desa nantinya diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk meningkatkan minat bacanya melalui keberadaan perpustakaan desa tersebut.
Perpustakaan LAPAS
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat 7 ( tujuh ) unit Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan ( LAPAS ) dibawah binaan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari ketujuh unit perpustakaan lembaga pemasyarakatan tersebut masing-masing sudah mempunyai perpustakaan, namun belum mempunyai koleksi yang memadai untuk dapat melayani penghuninya secara optimal. Agar penghuni lembaga pemasyarakatan di Nusa Tenggara Barat tidak mengalami ketertinggalan khususnya dibidang ilmu pengetahuannya, teknologi dan informasi setelah mereka kembali ke masyarakat, maka perpustakaannya seharusnya dilengkapi dengan bahan bacaan baik cetak maupun elektronik termasuk saran pendukung lainnya yang mewadai. Sedangkan agar pengelolaan perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan dapat terkelola baik dan benar diperlukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan kordinasi.
Perpustakaan Daerah Transmigrasi
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, dari kumpulan pulau-pulau tersebutada 2 ( dua )pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Sumbawa.Pulau Sumbawa menjadi salah satu daerah tujuan transmigrasi di Indonesia, karena penduduknya masih dikategorikan belum padat atau jarang jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Pulau Sumbawa terdiri dari 5 ( lima ) daerah Kabupaten yaitu 1 ( satu ) Kota dan 4 ( empat ) daerah kabupaten yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai tempat transmigrasi khususnya masyarakat transmigran dari Pulau Jawa, Bali dan Pulau Lombok. Agar masyarakat transmigran tidak termarginalkan, dapat berkembang dan tidak adanya kesenjangan dengan saudaranya di daerah perkotaan khususnya dibidang pengetahuan dan teknologi, maka perlunya perpustakaan khusus yang diperuntukan bagi masyarakat transmigran, koleksi yang lengkap dan sarana pendukung lainnya.
Perpustakaan Pesisir Pantai
Nusa Tenggara Barat adalah provinsi dikategorikan sebagai provinsi kepuluan, hal ini secara realitas geografis semua Pemerintahan Kabupaten/ Kota se Nusa Tenggara Barat mempunyai wilayah pesisir pantai. Dengan demikian tak bisa dimungkiri banyak masyarakatnya yang mendiami pesisir pantai. Secara general bahwa masyarakat yang mendiami pesisir pantai kehidupanya banyak tertinggalan jika dibandingkan dengan masyarakat lainnya, untuk menjembatani kesenjangan tersebut, khususnya kesenjangan informasi pengetahuan dan teknologi diperlukan penyelenggaraan perpustakaan sebagai media untuk memberikan informasi dan pengetahuan khususnya masyarakat yang ada di pesisir pantai. Berkaitan hal tersebut agar diupayakan faslitas perpustakaan termasuk bantuan koleksi buku dan sarana pendukung lainnya kepada perpustakaan pesisir pantai.
Perpustakaan Komunitas
Pada era kehidupan masyarakat dewasa ini, masyarakat banyak diberi kebebasan atau demokratis untuk memperoleh kesejahteraan bersama.Darikebebasan tersebut, tumbuh kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan dengan tujuan bersama bagi kelompoknya yang lazim disebut komunitas tertentu. Di Nusa Tenggara Barat pada saat ini banyak tumbuh dan berkembang komunitas tertentu sesuai dengan anggaran dan rumah tangganya masing-masing. Data yang terhimpun pada Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 119 komonitas. Kelompok-kelompok komunitas tersebut keberadaan tersebar diseluruh daerah Nusa Tenggara Barat dan akan menjadi lebih produktif dan berkembang dalam meningkatkan kesejahteraan kelompoknya apabila didukung oleh perpustakaan yang mampu menunjang kebutuhan organisasi mereka khususnya ilmu pengetahaun dan ketrampilan melalui koleksi yang tersedia.
Perluasan Layanan Internet
Layanan Internet efektif untuk dikembangkan sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman, bahkan media sangat cocok bagi masyarakat pedesaan/pesisir. Agar pelayanan perpustakaan pada masyarakat lebih efektif, diperlukan jaringan khusus seperti media jaringan Metropolitan Arial Network ( MAN ). Jaringan ini sebagai sarana untuk menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan perpustakaan langsung pada masyarakat, informasi atau koleksi mereka butuhkan tanpa harus melalui pemustaka. Jaringan itu juga bisa dikoneksikan ke internet untuk memperrcepat memperoleh informasi atau koleksi / bahan bacaan yang dibutuhkan pengguna. Penyediaan akses internet sangat bermanfaat bgi pelajar, mahasiswa, masyarakat, memperoleh informasi yang bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajar-mengajar, penelitian, dan informasi lainnya.
PENUTUP
Pelayanan perpustakaan pada masyarakat seharusnya kita ratakan sampai kepelosok-pelosok penjuru termasuk masyarakat daerah pedesaan/peisisir, terpencil atau bahkan pada masyarakat yang oleh siatuasi kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap seperti penghuni Lembaga Pemasyarakatan, Panti, Menderita Sakit ( Rawat Inap ). Adapun pelayanan yang efektif sebagai media guna menimalkan kesenjangan minat baca masyarakat seperti penyelenggaraan Mobil Perpustakaan Keliling Multi Media, Perpustakaan Desa, Perpustakaan LAPAS, Perpustakaan Pesisir Pantai, Perpustakaan Komunitas dan Perluasan Layanan Internet.
======== SUTOYO/ PUSTAKAWAN BPAP NTB =========
Copyright © Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Developed by: Tim Web 2020 |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 12 |Hits: 602 / 1775101
0 Komentar
Form Komentar Berita