Breaking News
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat,
BUKU DAN LITERASI
Muchtar, S.Sos.
Pustakawan Muda Pada Perpustakaan SETDA Peov. NTB
“Semua manusia diberikan waktu yang sama yaitu 24 jam. Oleh karena itu, setiap manusia harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bermanfaat atau tidak waktu selama 24 jam sangat tergantung dengan apa yang dilakukan setiap orang (BJ. Habibie)
Buku merupakan salah satu sumber Ilmu yang sangat berguna untuk manusia. Bahkan dengan membaca buku kehidupan manusia bisa berubah drastis, dengan membaca buku kita juga bisa menambah ilmu, dan wawasan yang luas.
Literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan menulis dan membaca, budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Membudayakan atau membiasakan untuk membaca, menulis itu perlu proses jika memang dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk.
Ada banyak cara untuk membentuk budaya literasi diantaranya (dekat, mudah, murah, senang, lanjut) :
Trik trik yang perlu dilakukan dalam pengembangan budaya literasi melalui pendekatan kultural bagi seorang pustakawan yang merupakan garis depan dalam perjuangan pencerdasan masyarakat maka ada beberapa hal yang perlu diingat diantaranya adalah :
Salah satu ‘warisan’ budaya yang dinilai Tohari masih kental berada di tengah masyarakat ialah budaya tutur. Akibat mengakarnya budaya tutur ini, Tohari mengatakan budaya menulis jadi terkesampingkan. Tohari menilai kondisi ini membuat tingkat literasi masyarakat tak berkembang.
Warisan budaya lain yang dinilai Tohari memengaruhi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia ialah adanya eksklusivitas buku. Di mana hanya kelompok berada saja yang memiliki akses luas terhadap literasi. Di masa lalu, Tohari mengatakan literasi seakan hanya menjadi hak bagi kaum ningrat dan kelompok elit.
Banyak orang suka membaca sambil tiduran. Membaca dalam posisi itu membuat seseorang lebih nyaman dan santai. Tetapi, membaca sambil tiduran membuat risiko ketiduran lebih besar.
Sisihkan waktu untuk membaca sendiri tanpa gangguan dari lingkungan sekitar. Kalau bisa, bacalah di tempat yang memang tidak ada orang sama sekali seperti di kamar.
Ada orang yang tidak suka bukunya dicoret-coret. Tetapi, ternyata dengan mencoret-coret buku yang sedang dibaca justru dapat meningkatkan keahlian membaca seseorang. Misalnya, jika ada kalimat penting, atau konsep yang masih belum jelas, pembaca bisa menggarisbawahi kalimat tersebut.
Membaca lewat perangkat elektronik akan membuat mata seseorang lebih cepat lelah dibanding membaca dari buku cetak. Hal ini disebabkan karena cahaya yang dihasilkan oleh gadget tersebut.
Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa membaca buku cetak lebih membuat seseorang lebih teliti dan tidak tergesa-gesa. Membaca buku tercetak juga terbukti dapat membuat seseorang lebih senang karena pengalaman yang tidak akan didapat jika membaca lewat gadget. Misalnya, sensasi mencium bau buku yang baru saja dibeli.
Setelah selesai membaca buku dan membuat komentar, pembaca bisa membaca ulang buku yang baru selesai dibacanya. Hal ini berguna agar maksud penulis dalam buku bisa lebih dipahami.
6. Alasan ilmiah kita membaca buku
Dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, inilah alasan ilmiah buku harus jadi sahabat terbaik Anda:
Pepatah bilang buku adalah jendela ilmu, karena dari setiap lembarannya, ada begitu banyak pengetahuan baru yang bisa Anda dapatkan. Bahkan dari buku fiksi sekalipun.
Jika Anda mencari bacaan untuk meningkatkan kecerdasan otak, pilihlah bacaan dalam bentuk buku tradisional. Penelitian mengatakan, membaca lewat layar bisa memperlambat bacaan Anda sampai 20-30 persen.
Tak hanya membaca secara teratur membuat Anda lebih pintar, hal itu bisa benar-benar meningkatkan kekuatan otak. Sama seperti olahraga secara teratur meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, membaca secara teratur memperbaiki fungsi memori dengan cara memberi otak Anda latihan. Penurunan fungsi otak dan ingatan karena pertambahan usia bisa diperlambat dengan sering membaca, yang juga membuat ingatan Anda terus tajam. Dalam laporan The Huffington Post, latihan otak secara teratur bisa mengurangi penurunan mental sampai 32 persen.
Hanyut dalam bacaan yang bagus membuat Anda jadi lebih mudah terhubung dengan orang lain. Karya sastra atau buku fiksi, secara khusus, memiliki kekuatan untuk membantu pembacanya memahami apa yang dipikirkan orang lain dengan membaca emosi orang lain (tokoh dalam buku), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Science.
“Kondisi mental ‘memahami orang lain’, adalah kemampuan penting yang memungkinkan terjalinnya hubungan sosial yang rumit yang membentuk peradaban manusia,” David Comer Kidd dan Emanuele Castano menuliskan tentang penemuan mereka.
Sehubungan dengan mengingat apa tepatnya yang sedang Anda baca, kemungkinan Anda lebih besar jika membaca buku tradisional dibanding e-book.
Merasakan helaian kertas di bawah ujung jari Anda menyampaikan konteks pada otak yang bisa berujung pada pemahaman lebih dalam tentang topik yang sedang Anda baca. Demikian dilaporkan oleh Wired.
Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari membaca, pilihlah selalu buku berbentuk fisik.
Membaca membuat otak Anda bekerja, dan itu adalah hal yang baik. Mereka yang selalu membuat otaknya bekerja, seperti membaca, bermain catur, atau mengerjakan puzzle, memiliki kemungkinan 2,5 kali lipat lebih kecil untuk mengalami Alzheimer. Sebuah penelitian mengatakan, melatih otak bisa membantu, karena jika otak tidak aktif, risiko terkena Alzheimer akan meningkat.
Penelitian mengatakan, membaca adalah salah satu pengusir stres paling ampuh. Sebuah penelitian tahun 2009 oleh para peneliti dari Sussex University menunjukkan, membaca menurunkan kadar stres sampai 68 persen.
“Tidak peduli buku apapun yang Anda baca, dengan terhanyut dalam bacaan Anda bisa membantu Anda melepaskan diri dari kekhawatiran dan stres dari kehidupan sehari-hari,” ujar neuropsikolog kognitif, David Lewis pada The Telegraph.
Menurut Mayo Clinic, membaca sebelum tidur memberi sinyal pada tubuh sudah waktunya beristirahat. Membantu buku membantu Anda bersantai dan kemudian terlelap dibanding menonton TV. Namun, membaca melalui layar (seperti e-book) malah akan membuat Anda terjaga lebih lama, dan bahkan merusak kualitas tidur.
Hal ini juga berlaku untuk anak-anak: 54 persen anak yang tidur di dekat layar kecil berkurang waktu tidurnya sebanyak 20 persen. Ini disampaikan dalam sebuah penelitian dalam jurnal Pediatrics.
Jadi, jika ingin tidur Anda lebih baik, pilihlah buku tradisional yang terbuat dari kertas, dan bukannya melalui layar ponsel atau tablet.
Jika Anda ingin anak-anak Anda jadi pembaca ulung, mulailah dengan membaca sambil bersuara keras di rumah. Sementara kebanyakan orangtua berhenti membacakan anak mereka cerita ketika anak sudah bisa membaca, sebuah laporan baru dari Scholastic mengatakan, membacakan anak cerita sepanjang masa sekolah dasar bisa menginspirasi anak untuk jadi suka dan sering membaca – yang artinya mereka membaca lima sampai tujuh hari seminggu untuk bersenang-senang.
Copyright © Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Developed by: Tim Web 2020 |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 7 |Hits: 665 / 1775164
4 Komentar
31 Oktober 2020 - 18:12:50 WIB
[url=http://resite.com]http://resite.com[/url]
03 November 2020 - 05:51:40 WIB
[url=http://sitemite.com]http://sitemite.com[/url]
07 November 2020 - 14:45:49 WIB
Hi, here on the forum guys advised a cool Dating site, be sure to register - you will not REGRET it [url=https://bit.ly/384HTnk]https://bit.ly/384HTnk[/url]
29 November 2020 - 09:24:01 WIB
Hi, here on the forum guys advised a cool Dating site, be sure to register - you will not REGRET it [url=https://bit.ly/39cc9gy]https://bit.ly/39cc9gy[/url]
Form Komentar Berita